pic. doc. pri, 2013, Surabaya |
Nomophobia ini ditunjukkan ketika perilaku seseorang tidak dapat jauh dari handphone. Bahkan saat tidur sekalipun, dia harus dekat dengan handphonenya, sehingga handphonenya selalu ada di dekatnya. Apapun suara dari handphone akan segera diresponnya. Selain itu, juga ditunjukkan dari rasa cemas saat baterai handphone mulai menipis.
Seperti juga jenis phobia lainnya, nomophobia juga memiliki level tertentu, mulai level ringan sampai berat. Securenvoy.com melakukan kajian terhadap perilaku pengguna mobile phone dan menyimpulkan bahwa mobile phone dewasa ini adalah alat bantu komunikasi yang praktis, cepat, dan mudah. Hampir semua aktivitas komunikasi dapat dilakukan dengan handphone, mulai call (panggilan), SMS (short message system), MMS, ragam Instan Messaging, sampai browsing internet, mengambil gambar, semua dapat dilakukan dengan mobile phone. Terlebih dengan semakin canggihnya mobile phone semacam ragam smartphone (blackberry, android, dll).
Kepraktisan mobile phone itulah yang kemudian menyebabkan pengguna menjadi tergantung, dan cemas ketika jauh dari handphone. Semakin tinggi tingkat ketergantungannya, semakin tinggi tingkat phobianya.
Berbahayakah?
Secara umum bahaya nomophobia terhadap kesehatan dapat terjadi ketika pengguna terkena radiasi handphone. Sementara bahaya nomophobia lainnya adalah terganggunya relasi sosial pengguna, karena keasyikan pengguna dalam menikmati kebersamaannya dengan si handphone.
So, seberapa beratkah tingkat nomophobia Anda?
No comments:
Post a Comment