CocoNotes, Surabaya - Permainan melempar air dengan kerikil atau bebatuan kecil bisa diaplikasikan secara menarik dan efektif dalam tahap sosialisasi dan internalisasi sebuah kebijakan. Ya, semacam pilot project acak. Dengan demikian akan menekan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih besar jika dilakukan dalam sebuah pilot project yang terstruktur.
Terlebih, dengan semakin meleknya masyarakat akan teknologi informasi, implementasi test the water sebuah kebijakan semakin mudah. Hanya dengan blowing up di media secara perlahan, dan media sosial akan menggelontorkannya dengan berbagai cara, sehingga melahirkan beragam opini. So, tinggal menyimpulkan saja, bagaimana tingkat acceptance khalayak.
Setelah diambil kesimpulannya, maka langkah selanjutnya adalah melakukan rebonding. Meluruskan berita yang telah diblow up, jika memang tingkat acceptancenya tinggi dan positif. Tetapi jika acceptancenya rendah, atau cenderung negatif, dan bahkan memang negatif, sehingga menimbulkan pergolakan atau perlawanan, maka jurusnya adalah 'ngeles' atau menghindar.
Atau ... Menggelontorkan berita baru untuk menggerus berita yang mendapat penerimaan negatif oleh masyarakat tersebut. Misalnya, berita penangkapan teroris, berita pembunuhan, kecelakaan, pelecehan seksual oleh pemuka agama, guru, dan sejenisnya.
Ya, test the water bukan hanya mengambil pelajaran dari permainan melempar air dengan batu kecil, tetapi juga belajar dari trend perawatan rambut di salon kecantikan. Blow untuk mengembangkan rambut, dan rebonding untuk meluruskannya, bahkan juga dengan pengecatan dan (hair) extention ....
Pic. taken by @mom_of_five, Lamongan, Agustus 2014
terima kasih banyak gan untuk infonya
ReplyDelete