Anak saya yang masih kecil ikut membaca Alexa What's Hot yang saya buka hari ini. Toples, yang selama ini dikenalnya sebagai wadah makanan kecil dan ayam kate yang selama ini dikenal sebagai ayam terkecil di dunia tetapi mahal. Bisa jadi di dalam bayangannya topless Kate adalah toples yang mungil tetapi mahal harganya yang bisa dipajang untuk tempat makanan kecil untuk disajikan di hari raya....
Kembali ke berita terkait Kate Topless yang sedang marak, maka setelah berita Pangeran Harry yang juga menggemparkan media, maka berita terkait Kate Middleton dalam posisi kurang sopan ini juga menjadi bahan berita. Bisa jadi jika yang berpose topless adalah celebriti yang sudah biasa tampil seperti itu, maka hal ini tidak akan menjadi wacana bagi media. Akan tetapi, karena yang berpose tidak sopan tersebut adalah kalangan bangsawan kerajaan Inggris, Seorang Putri (Princess) dan pangeran (Prince), maka hal itu lantas menjadi sorotan media.
Menjadi orang terkenal, menjadi bangsawan, menjadi panutan, menjadi pemimpin, memang harus siap menjaga diri dan siap untuk berperan sebagai trendsetter dan teladan yang harus berperilaku dan berpenampilan seperti yang diharapkan oleh pengikut ataupun massa yang mengelu-elukannya. Kate Middleton yang semenjak dipersunting oleh Pangeran William, dielu-elukan dan selalu diperbandingkan dengan mendiang mertuanya yang cantik dan tersohor, Putri Diana (Lady Di), dituntut oleh pengikut atau massanya untuk selalu berpenampilan dan berperilaku positif layaknya bangsawan. Selalu tersenyum, bijaksana, rendah hati, aristokrat, dan segenap karakter ideal seorang panutan. Meminjam istilah kepemimpinan, maka dalam wacana karakter pemimpin sebagaimana dikembangkan oleh Terry pada tahun 2003 melalui teori kepemimpinan authenticity, bahwa seorang panutan atau pemimpin harus mampu menunjukkan karakter:
- Dwelling. Dwelling merupakan proses ‘showing up’ atau menampilkan dan menjadi terlihat dan menghargai diversitas orang-orang.
- Freedom. Freedom melibatkan kemampuan untuk membuat pilihan dan berpartisipasi dalam percakapan sosial.
- Justice. Justice didasarkan pada prinsip kejujuran yang meyakinkan kesamaan, kekuatan, kecukupan di antara anggota kelompok.
- Participation. Partisipasi melibatkan adanya tindakan.
- Love. Kasih sayang merupakan pengenalan bahwa orang-orang saling berhubungan satu sama lain.
- Responsibility. Tanggung jawab mendorong orang-orang untuk mengenali siapa mereka dan apa yang mereka sedang kerjakan.
Atau sebagaimana disampaikan oleh Jacobs, Masson, Harvill, dan Schimmel (2012) menjelaskan bahwa pemimpin yang efektif memiliki kepribadian yang caring, openness, flexibility, warmth, objectivity, truthworthiness, honesty, strength, patience, dan sensitivity. Ciri lainnya adalah bahwa pemimpin tersebut nyaman dengan diri sendiri dan orang lain, meliputi nyaman dengan posisi sebagai pemegang otoritas, percaya diri dengan kemampuannya untuk memimpin, dan kemampuan untuk mendengarkan perasaan, reaksi, mood, dan kata-kata orang lain. Hal terpenting lainnya adalah memiliki kesehatan psikologis... hehehehhh sehat secara psikologis, sehingga selalu bertindak, berperilaku dengan wajar dan bertanggung jawab.
No comments:
Post a Comment