"Penculikan bayi di rumah sakit dilakukan oleh pasangan suami isteri blalalalala......."
Sambil masak terlintas berita televisi menghampiri telinga, suami isteri melakukan aksi penculikan bayi di rumah sakit. Si korban, ibu bayi, dengan penuh kepercayaan menyerahkan bayi yang masih merah tersebut kepada si penculik, karena penculik menyatakan bahwa si bayi akan diperiksa kadar darahnya. Dalam kondisi seperti ini siapa yang harus bertanggung jawab?
Sambil masak terlintas berita televisi menghampiri telinga, suami isteri melakukan aksi penculikan bayi di rumah sakit. Si korban, ibu bayi, dengan penuh kepercayaan menyerahkan bayi yang masih merah tersebut kepada si penculik, karena penculik menyatakan bahwa si bayi akan diperiksa kadar darahnya. Dalam kondisi seperti ini siapa yang harus bertanggung jawab?
Ibu bayi, tentunya tidak menyengaja memberikan bayinya kepada orang jahat kan? Saya mengalami sendiri saat di rumah sakit sehabis melahirkan, betapa saya begitu mempercayai setiap personel di rumah sakit, bahkan kepada para perawat dan dokter muda yang masih praktik di rumah sakit tersebut untuk memeriksa, melakukan wawancara, dan diagnosa. Karena saya yakin, bahwa para dokter dan perawat itu adalah orang pilihan yang 'diciptakan' untuk memberikan pelayanan kepada orang yang sedang sakit atau membutuhkan pertolongan di rumah sakit.Saya juga percaya dengan manajemen rumah sakit yang tentunya telah melakukan praktik manajemen sumber daya manusia dengan sebaik-baiknya, sehingga terfilter personel yang kompeten dan profesional, serta menjunjung etika penyampaian layanan kepada orang yang membutuhkan pertolongan di rumah sakit, terutama pasien dan keluarganya.
Oleh karena itu, ketika terjadi kasus penculikan bayi di rumah sakit, terjadi malpraktik di rumah sakit maka bagaimanakan perspektif yang harus kita gunakan? Adakah hanya berkata bahwa semua itu merupakan takdir? Adakah hany aberkata bahwa semua itu adalah akibat kelalaian, yang mana kelalian itu adalah asbab dari berlangsungnya sebuah takdir?
Atau mungkin karena semakin tingginya achievement rumah sakit untuk menggolkan profitabilitas aka pencapaian profit semata? Mari kita wacanakan kutipan berikut:
Rumah sakit di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini dibuktikan dari makin banyaknya jumlah rumah sakit di Indonesia, baik Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta. Pada tahun 2010, jumlah rumah sakit yang ada di Indonesia adalah sebanyak 1.523 rumah sakit, dan pada tahun 2011, jumlah rumah sakit tersebut mengalami peningkatan menjadi 1.668 buah rumah sakit (Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 2012). Tingginya jumlah rumah sakit tersebut selain mempermudah masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan juga menjadi tantangan bagi rumah sakit untuk bersaing dalam mempertahankan posisi sebagai rumah sakit yang memiliki kinerja yang baik, sehingga bisa memberikan layanan prima bagi masyarakat. Berkaitan dengan kinerja rumah sakit di Indonesia, maka hingga saat ini, jumlah rumah sakit yang terakreditasi sebagai rumah sakit internasional baru empat rumah sakit. Selain itu, 870 rumah sakit lainnya bahkan belum mendapat akreditasi dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, di mana 50% di antaranya adalah rumah sakit pemerintah, dan 50% sisanya adalah rumah sakit swasta (Dinas Kesehatan DKI Jakarta, 2012). Belum terakreditasinya rumah sakit tersebut menunjukkan bahwa rumah sakit tersebut belum mampu memenuhi standar kinerja pelayanan yang harus disampaikan oleh rumah sakit sebagaimana yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang telah ditetapkan dalam Undang-undang no. 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit dan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
Berkaitan dengan personel di rumah sakit sendiri, mungkin ini pula waktunya untuk mempertajam indera kita semua di sektor pendidikan, karena dari sanalah muara kompetensi, profesionalitas, dan sensitivitas etika penyampaian layanan yang berbasis nurani.
#selanjutnya saya akan menulis enam mahasiswa kedokteran yang menggunakan jasa Joki dalam penyelesaian penulisan skripsi untuk tugas akhirnya (Just wait and read more).
Imagesource: tuoitrenews.vn
#selanjutnya saya akan menulis enam mahasiswa kedokteran yang menggunakan jasa Joki dalam penyelesaian penulisan skripsi untuk tugas akhirnya (Just wait and read more).
Imagesource: tuoitrenews.vn
iya, harus lebih diperketat keamanan di RS... karna semakin banyak modus...
ReplyDelete