Credit |
Surabaya, CocoNotes - Assalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh ... dan tiba-tiba terdengar "charging start",. Sebuah teriakan yang Pas. Yupps, it's really the right voices at the right time.
Suara itu berbunyi tepat di keheningan saat sang ketua mengucapkan salam pembuka pertemuan. Yang tidak ada satupun peserta yang tahu apa tujuan pertemuan pagi itu. Just gathering, sitting, and listening. Bahkan ada yang termenung-menung 'atau cenderung melamun' sehingga waktu ditanya oleh sang ketua, selalu terkesan tergagap terkaget. What's the matter of?
Di sini bisa dilihat pentingnya tema a.k.a topik dalam sebuah pertemuan untuk dikomunikasikan kepada seluruh peserta sehingga peserta bisa menyiapkan diri, pikiran, dan hati untuk berpertisipasi dalam pertemuan. Bukan hanya itu, seyogyanya, sebelum mengajak pertemuan, setiap peserta diberi keleluasaan untuk menyampaikan kerelaan untuk turut atau tidak. Baik kerelaan waktu maupun hati, karena bisa saja peserta memiliki kewajiban yang harus segera diselesaikan. Sehingga jika kewajiban tersebut ditinggalkan, maka akan menjadi beban bagi waktu, hati, dan pikirannya. Sehingga raga bisa di ruangan, tetapi pikiran dan hati di ruang yang lain ....
Setelah pertemuan yang masih belum terlihat topik utamanya selesai. Terdengar lagi suara itu "the charging complete". Kembali it's the right voices on the right time. Suara itu kembali tepat pada waktunya harus berbunyi. Di kala sebagian peserta masih harus menyelesaikan tanggung jawab yang lain, yang bisa jadi lebih urgent tetapi harus duduk manis karena tidak adanya otoritas, atau tidak adanya keberanian untuk mengatakan yang sesungguhnya (tidak berani jujur) dengan apa yang sebenarnya terjadi. Tetapi, meskipun suara itu sudah terdengar, tetapi topik pembicaraan masih belum juga keluar. Pembicaraan masih berputar-putar dan tidak fokus, yang pada akhirnya tidak efisien waktu, efisien kata, dan tidak efektif.
Andai ada topik yang ditetapkan sejak awal, sejak sebelum pertemuan terjadi, pasti sebuah pembicaraan akan lebih terarah dan tidak terkesan hanya sebuah obrolan tanpa tujuan. Obrolan yang pada akhirnya merugikan banyak orang dan hanya memuaskan pihak tertentu saja. pastinya pihak yang lebih banyak memiliki peluang untuk ngomong. Andai saja topik sudah ditentukan, pastinya peserta yang notabene adalah para pendengar yang 'baik' (red. anteng), lebih bisa mengikuti pembicaraan dan tidak hanya sekedar menjadi pendengar, mereka juga menjadi tahu apa yang harus diperbuatnya, tidak perlu memaksakan diri untuk ikut, karena mereka bisa memutuskan penting tidaknya pertemuan itu baginya dibandingkan dengan tanggung jawab lain yang masih harus diselesaikan.
Intinya, penentuan tema pembicaraan dalam sebuah pertemuan adlah hal penting yang harus ditetapkan dari awal, agar sebuah pertemuan yang melibatkan banyak pihak bisa berlangsung dengan kenyamanan pihak-pihak terlibat. Bukan hanya kenyamanan pihak tertentu. Selain itu, esensi pertemuan juga lebih terasa, bukan sekedar kumpul-kumpul, ada pendengar, dan ada pembicara, sementara hasilnya? tidak terukur .....
@@@
Bandingkan dengan si handphone yang dicharge dengan tujuan pengisian energi, dan si handphone telah memiliki tema yang jelas dari proses penge'charge'an tersebut, maka si handphone juga telah tahu kapan memulai dan kapan menyelesaikannya. Ukurannya juga lebih jelas, sehingga ketika sudah dirasa cukup, dan dia akan segera menutup proses penge'charge'an dengan berteriak "charging complete".
No comments:
Post a Comment