Pic. diambil dari Program Acara Televisi Trans7 |
Surabaya, CocoNotes - Beras miskin adalah julukan bagi beras yang
ditujukan untuk diberikan kepada keluarga miskin. Negara Indonesia yang
dikenal sebagai negara kaya raya gemah ripah loh jinawi, dengan penduduk
yang ramah, sukan menolong, dan bahkan dikenal sebagai negara yang
penduduknya paling murah senyum, memang mengeluarkan produk Beras
Miskin. Beras yang ditujukan untuk si Miskin.
Program beras miskin tersebut mengindikasikan bahwa Negara Indonesia
masih dihuni oleh keluarga-keluarga miskin, sehingga pemerintah harus
turun tangan mengeluarkan beras miskin. Sebagai beras miskin, beras ini
juga tidak sewangi beras yang dikonsumsi oleh penduduk kaya. Penduduk
yang bisa mengonsumsi beras pandan WANGI, atau beras RAJA lele.
Yupps, seperti namanya, beras pandan WANGI dan RAJA lele memang hanya
bisa dikonsumsi oleh di kaya. Beras yang baunya berwarna cerah dan
berbau harum. Sedap pula baunya dan punel nasinya. Harganya sudah pasti
mahal.
Itulah mengapa, Beras Miskin yang biasanya disingkat Raskin pun akhirnya
memiliki cita-cita untuk menjadi Beras Kaya, yang kalau boleh disingkat
menjadi Ras-ya.
Dalam sebuah program acara televisi, Investigasi, Raskin ini bisa
berubah menjadi Ras-ya ketika ada masyarakat yang membeli Raskin dari
oknum yang membagikan Raskin. Artinya, Raskin yang seharusnya dibagikan
kepada penduduk miskin di Indonesia tersebut tidak jadi dibagikan kepada
penduduk miskin, tetapi dijual kepada masyarakat oknum yang akan
mencari untung.
Pic. diambil dari Program Acara Televisi Trans7 |
Lo kok bisa, beras miskin menjadi kaya? So pasti ada prosesnya. Beras miskin tersebut dipoles (baca: dicampur) dengan beras kaya. Tentu saja dengan proporsi hanya untuk memoles agar ada bau-bau harumnya. Setelah dipoles, beras tersebut selanjutnya dijual ke toko-toko kelontong. Jadilah beras miskin yang awalnya gratis menjadi beras kaya yang wangi dengan nilai harga jual di toko.
Dongeng beras miskin yang menjadi kaya di atas bukan seperti dongeng Putri Cinderela, tetapi ironis yang bertabur ironi di negeri Indonesia. Negara kaya raya gemah ripah loh jinawi dengan penduduk yang ramah, suka menolong, dan murah senyum. Serta gemar bergotong royong. Tetapi 'memproduksi' beras miskin. Namun kekayaan negeri ini tidak terima jika ada keluarga miskin di negeri ini, sehingga harus beras miskin harus ditiadakan. Semua penduduk harus menjadi penduduk yang kaya, penduduk yang makan nasi yang sedap dan punel. Bukan nasi dari beras miskin yang tidak sedap baunya ....
No comments:
Post a Comment