Sepotong Puntung Rokok (Pic. Graphicleftlover) |
Surabaya, CocoNotes - Liputan 6 Siang di
SCTV, 3 Februari 2014 menyiarkan adanya kebakaran di Manokwari, Papua.
Kebakaran itu melibatkan 30 ton BBM (Bahan Bakar Minyak). Dan
penyebabnya adalah sebuah puntung rokok yang dibuang sembarangan, di
sekitar lokasi. Bisa dibayangkan, sepotong puntung rokok yang sekecil
itu dan tidak dihargai keberadaannya mampu menjadi penyebab marabahaya
yang memakan kerugian ratusan juta dan bahkan milyaran rupiah, hanya
karena ketidakhati-hatian dan ketidakpedulian si pembuang puntung rokok.
Dan, bahaya yang ditimbulkan oleh si puntung rokok pun bukan hanya menyebabkan kerugian minyak saja. Pastinya masih banyak bahaya puntung rokok, asapnya, baunya, abunya, dan menambah jumlah sampah puntung rokok. Sebelum benar-benar menjadi puntung rokok, dia adalah sebatang rokok yang juga memberi bahaya bagi yang menhisapnya secara langsung (merokok) maupun mengisapnya secara tidak langsung (perokok pasif). Bahaya yang juga sangat besar dan bisa memakan biaya tinggi ketika sudah terserang olehnya.
Bahaya itu sendiri sudah diingatkan oleh pabrik atau produsennya, dengan selalu menyertakan pesan dalam kemasan maupun bentuk promosinya, bahwa "merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”. Kejujuran produsen yang mengingatkan pembeli mengenai efek samping merokok tersebut diiringi dengan komunikasi positif tentang rokok. Bahwa dengan merokok maka perokok akan percaya diri, berani, gagah, maskulin, dan sifat idaman pria lainnya. Sifat idaman yang bersifat pemenuhan kebutuhan internal dan bersifat personal, dibandingkan dengan bahayanya yang bersifat plural, komunal, karena, selain mengganggu kesehatan diri sendiri, juga mengganggu kesehatan, keamanan, dan kenyamanan orang lain. Dan, juga mengganggu keuangan anak dan isteri ...
Dan, bahaya yang ditimbulkan oleh si puntung rokok pun bukan hanya menyebabkan kerugian minyak saja. Pastinya masih banyak bahaya puntung rokok, asapnya, baunya, abunya, dan menambah jumlah sampah puntung rokok. Sebelum benar-benar menjadi puntung rokok, dia adalah sebatang rokok yang juga memberi bahaya bagi yang menhisapnya secara langsung (merokok) maupun mengisapnya secara tidak langsung (perokok pasif). Bahaya yang juga sangat besar dan bisa memakan biaya tinggi ketika sudah terserang olehnya.
Bahaya itu sendiri sudah diingatkan oleh pabrik atau produsennya, dengan selalu menyertakan pesan dalam kemasan maupun bentuk promosinya, bahwa "merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin”. Kejujuran produsen yang mengingatkan pembeli mengenai efek samping merokok tersebut diiringi dengan komunikasi positif tentang rokok. Bahwa dengan merokok maka perokok akan percaya diri, berani, gagah, maskulin, dan sifat idaman pria lainnya. Sifat idaman yang bersifat pemenuhan kebutuhan internal dan bersifat personal, dibandingkan dengan bahayanya yang bersifat plural, komunal, karena, selain mengganggu kesehatan diri sendiri, juga mengganggu kesehatan, keamanan, dan kenyamanan orang lain. Dan, juga mengganggu keuangan anak dan isteri ...
So ... bayangkan saja. Dengan sejumlah uang kisaran ribuan tetapi bisa menimbulkan kerugian milyaran. Terlebih jika sudah kecanduan.
No comments:
Post a Comment