Pic. by CocoNotes/Surabaya, 2013 |
Surabaya, CocoNotes - 6 Maret 2014 pagi (pukul sembilanan) sampai sore
(menjelang pukul empat sore), tiba-tiba PLN (Perusahaan Listrik Negara)
melakukan pemadaman listrik di wilayah Kedung Asem, Kedung Baruk,
Rungkut, Surabaya. Pemadaman listrik yang tanpa pemberitahuan itu
berdampak pada keterkejutan warga. Bisa dibayangkan, listrik yang telah
lekat dalam keseharian masyarakat urban, tiba-tiba lenyap tanpa pesan
apapun terlebih dahulu.
Tidak adanya pemberitahuan terlebih dahulu ini berdampak pada keterkejutan dan kelumpuhan sesaat bagi sebagian besar masyarakat. Bagi rumah tangga, pemadaman listrik yang tiba-tiba menjadi sesuatu yang shocked bagi para ibu dan pengurus rumah tangga, karena ketidaksiapan untuk menjalani aktivitas hari itu. Mulai dari urusan di kamar mandi (mandi, cuci, toilet), dapur (memasak nasi, pemanas air, pendingin/kulkas), sampai urusan pakaian, seperti menyeterika dan aktivitas domestik lainnya.
Bagi perusahaan, terutama skala kecil, yang biasanya belum memiliki persiapan sumber energi listrik lain, maka pemadaman listrik yang mendadak akan menjadi sumber kerugian bagi perusahaan. Aktivitas produksi akan terhenti, administrasi terbengkalai. Terlebih bagi perusahaan yang aktivitasnya sangat tergantung dengan sambungan listrik dan internet, maka aktivitas harus terhenti di hari itu. Pastinya, kerugian yang dialami bukan hanya kerugian materi, tetapi juga psikologis, karena selain menambah biaya lembur, juga akan berdampak pada beban kerja di hari berikutnya. Dan, penyesuaian jadual pun harus dilakukan dengan seksama.
Hal ini berbeda, ketika pemadaman listrik dilakukan dengan pemberitahuan terlebih dahulu, setidaknya sehari sebelumnya. Maka masyarakat, baik rumah tangga maupun badan usaha, atau lembaga, yayasan, akan menyiapkan kebutuhannya yang mendasar. Mulai dari penyediaan tampungan air, mengisi power bank, mencharge handphone, laptop, dan gadget. Bagi perusahaan, terutama skala kecil dan menengah, pun akan mempersiapkan pemadatan jadual, menyiapkan data dan informasi yang bisa dikerjakan secara offline, dan ragam kebutuhan dasar lainnya. Dengan demikian, meskipun terjadi pemadaman listrik dan mati lampu, aktivitas di hari itu tidak langsung lumpuh. Dan, meskipun aktivitas tidak bisa dilakukan secara maksimal, at least bisa menjalankan aktivitaas sesuai dengan standar minimal.
Tidak adanya pemberitahuan terlebih dahulu ini berdampak pada keterkejutan dan kelumpuhan sesaat bagi sebagian besar masyarakat. Bagi rumah tangga, pemadaman listrik yang tiba-tiba menjadi sesuatu yang shocked bagi para ibu dan pengurus rumah tangga, karena ketidaksiapan untuk menjalani aktivitas hari itu. Mulai dari urusan di kamar mandi (mandi, cuci, toilet), dapur (memasak nasi, pemanas air, pendingin/kulkas), sampai urusan pakaian, seperti menyeterika dan aktivitas domestik lainnya.
Bagi perusahaan, terutama skala kecil, yang biasanya belum memiliki persiapan sumber energi listrik lain, maka pemadaman listrik yang mendadak akan menjadi sumber kerugian bagi perusahaan. Aktivitas produksi akan terhenti, administrasi terbengkalai. Terlebih bagi perusahaan yang aktivitasnya sangat tergantung dengan sambungan listrik dan internet, maka aktivitas harus terhenti di hari itu. Pastinya, kerugian yang dialami bukan hanya kerugian materi, tetapi juga psikologis, karena selain menambah biaya lembur, juga akan berdampak pada beban kerja di hari berikutnya. Dan, penyesuaian jadual pun harus dilakukan dengan seksama.
Hal ini berbeda, ketika pemadaman listrik dilakukan dengan pemberitahuan terlebih dahulu, setidaknya sehari sebelumnya. Maka masyarakat, baik rumah tangga maupun badan usaha, atau lembaga, yayasan, akan menyiapkan kebutuhannya yang mendasar. Mulai dari penyediaan tampungan air, mengisi power bank, mencharge handphone, laptop, dan gadget. Bagi perusahaan, terutama skala kecil dan menengah, pun akan mempersiapkan pemadatan jadual, menyiapkan data dan informasi yang bisa dikerjakan secara offline, dan ragam kebutuhan dasar lainnya. Dengan demikian, meskipun terjadi pemadaman listrik dan mati lampu, aktivitas di hari itu tidak langsung lumpuh. Dan, meskipun aktivitas tidak bisa dilakukan secara maksimal, at least bisa menjalankan aktivitaas sesuai dengan standar minimal.
No comments:
Post a Comment