 |
| Kampanye Caleg - Tiang Listrik Pun Jadi (Pic. CocoNotes/Surabaya, Maret 2014) |
Surabaya, CocoNotes - Pertarungan para Caleg (Calon Legislatif) dalam
mengincar kursi dewan cukup sengit, karena jumlah Caleg yang beredar
sangat besar, dibandingkan dengan jumlah kursi yang diincar. Berdasarkan
berita yang dilansir oleh RCTI dalam laporan spesial 7 Maret 2014,
disebutkan bahwa:
- DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) Pusat yang hanya menyediakan kursi sebesar 560 harus diperebutkan oleh 6.707 Caleg.
- DPD menyediakan 132 kursi.
- DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Tingkat Provinsi menyediakan 2.112 kursi.
- DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Tingkat Kabupaten/Kotamadya menyediakan 16.895 kursi.
Jumlah kursi yang hanya belasan ribu tersebut diperebutkan oleh kurang lebih 200.000 Caleg yang tersebar di seluruh nusantara.
Tingginya minat masyarakat untuk duduk di kursi Dewan itu bukannya tanpa alasan. Gaji besar, reputasi, dan fasilitas, serta tunjangan yang diterima oleh anggota Dewan menjadi motivator yang berkontribusi besar terhadap semangat masyarakat untuk nyaleg.
Berdasarkan data yang disampaikan dalam Laporan Spesial RCTI tersebut disebutkan bahwa dalam satu bulan, anggota dewan menerima kompensasi sebesar Rp46.000.000,-. Jumlah tersebut belum termasuk kompensasi lain-lain, seperti uji kepatutan dan kelayakan, studi banding, dan lain-lain. Jika dijumlah secara keseluruhan, kompensasi anggota DPR bisa mencapai Rp1 Milyar per tahun.
Imbalan materi yang menggiurkan. Belum lagi benefit immateri, seperti prestise, reputasi, status sosial, dan keuntungan psikologis yang lain yang mengikuti posisi anggota dewan. Tidak heran, jika anggota dewan yang telah menjabat pun ikut maju kembali dalam pemilihan umum berikutnya, setelah merasakan lembut, empuk, dan manisnya duduk di kursi dewan. Pada pemilu 2014 ini pun, sebanyak 90 persen anggota dewan maju kembali untuk mencalonkan diri.
Tingginya minat masyarakat untuk duduk di kursi Dewan itu bukannya tanpa alasan. Gaji besar, reputasi, dan fasilitas, serta tunjangan yang diterima oleh anggota Dewan menjadi motivator yang berkontribusi besar terhadap semangat masyarakat untuk nyaleg.
Berdasarkan data yang disampaikan dalam Laporan Spesial RCTI tersebut disebutkan bahwa dalam satu bulan, anggota dewan menerima kompensasi sebesar Rp46.000.000,-. Jumlah tersebut belum termasuk kompensasi lain-lain, seperti uji kepatutan dan kelayakan, studi banding, dan lain-lain. Jika dijumlah secara keseluruhan, kompensasi anggota DPR bisa mencapai Rp1 Milyar per tahun.
Imbalan materi yang menggiurkan. Belum lagi benefit immateri, seperti prestise, reputasi, status sosial, dan keuntungan psikologis yang lain yang mengikuti posisi anggota dewan. Tidak heran, jika anggota dewan yang telah menjabat pun ikut maju kembali dalam pemilihan umum berikutnya, setelah merasakan lembut, empuk, dan manisnya duduk di kursi dewan. Pada pemilu 2014 ini pun, sebanyak 90 persen anggota dewan maju kembali untuk mencalonkan diri.
dah gak sabar nunggu bulan depan nih :)
ReplyDeleteNice articles, thank you for sharing with us, I just bookmaker you site for feature reference and waiting for your new edition. Keep going, Thank again for shearing with us.
ReplyDelete