JellyFish, Sample Picture |
Surabaya, CocoNotes - Pernah mendengar peribahasa "Seperti Duri Dalam Daging?" Atau ungkapan personifikasi sifat "Kutu Busuk". Atau lebih jahatnya lagi "Musuh Dalam Selimut". Atau "Ular Berkepala Dua?"
Semua gabungan kata-kata tersebut menggambarkan adanya orang yang sama sekali tidak disangka, tetapi memberi kontribusi yang tidak menyenangkan dalam kehidupan dan penghidupan orang lain.
Ular berkepala dua, adalah gambaran terhadap orang yang bermuka dua. Depan dan belakang. Yang depan tersenyum manis dan mantuk-mantuk, tetapi dalam satu waktu, muka belakang cemberut penuh kebencian. Orang ini pun seperti juga tabiat ular, akan menggigit kapan pun yang dianggapnya tepat. Atau sekedar mendesis dan menakut-nakuti orang-orang di sekitarnya dengan desisan-desisannya.
Kutu busuk, adalah binatang yang tinggal bersama manusia. Tidak mudah terlihat, dan akan ketahuan saat dia terpencet, karena pada waktu itu dia akan mengeluarkan bau busuk. Tahu sifatnya kutu busuk? Kalau dibiarkan dia bisa menyebarkan bau yang sangat busuk dalam jumlah besar, karena mudahnya dia berbiak.
Personifikasinya?
Seseorang diibaratkan sebagai kutu busuk, saat dia bersama dengan orang lain, dia mengambil keuntungan dari orang tersebut. Tetapi tega-teganya dia menggigit orang yang telah berbuat baik kepadanya sambil menyebarkan bau busuknya.
Mengerikan sekali orang-orang seperti ini.
Dan, duri dalam daging?
Jika dibayangkan saja, sepotong duri yang menusuk daging. Tersembunyi, tetapi menyakitkan.
Semua ungkapan di muka menjadi cermin perilaku orang-orang munafik. Lain di muka, lain di belakang.
Membentuk konspirasi-konspirasi dan mempropaganda kelompoknya untuk menusuk kelompok lainnya. Muka-muka manis yang innosense dan penurut, tetapi ramai dan 'umup'.
Terimakasih banyak atas artikelnya bermanpaat sekali
ReplyDeleteSama-sama mas Zayyin, senang bisa berbagi.
Delete