Fenomena Caleg Gila Pasca Pemilu

Credit

Surabaya, CocoNotes - Fenomena caleg atau calon legislatif yang mengalami gangguan jiwa atau gila pasca pesta Pemilu 2014 diantisipasi oleh Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya. Demikian, presenter MetroTV dalam acara Topik Siang menjelaskan. Berdasarkan penjelasan Pakar Politik Universitas Airlangga Surabaya yang menjadi Narasumber dalam acara tersebut, Novri Susan, pada tahun 2009 ada tujuh ribuan jumlah Caleg yang mengalami gangguan jiwa pasca Pemilu 2008 (sebesar 7.276 orang). 

Gangguan jiwa tersebut dialami oleh para caleg yang gagal duduk di bangku legislatif setelah melakukan perjuangan selama kampanye, terutama setelah mengeluarkan biaya kampanye yang besar dengan harapan besar bisa lolos dalam pemilihan umum dan melenggang ke bangku legislatif. Tidak tercapainya harapan tersebut menyebabkan mereka shock dan mengalami gangguan jiwa yang hebat.

Meskipun dampak stress dan depresi rentan dihadapi oleh para Caleg tersebut, tetapi tidak bisa dipungkiri, bahwa masyarakat masih tetap banyak yang gila nyaleg, dengan menggunakan ragam cara, mulai cara yang tidak baik, seperti politik uang (money politic), serangan fajar, hingga cara yang jujur (entah masih ada atau tidak).

Yang pasti, menjadi calon legislatif atau nyaleg memang memerlukan biaya besar sejak pengajuan proposal kepada Partai Politik, sampai proses kampanye, hingga pelaksanaan Pemilu itu sendiri. Bisa dibayangkan, poster, flyer, spanduk, dan ragam jenis media yang digunakan oleh para Caleg tersebut tentunya banyak menyita waktu, biaya, tenaga, dan pikiran. Sehingga, secara fisik, mental, moral, dan material akan terkuras seiring dengan melambungnya harapan untuk mencapai status dalam struktur sosial masyarakat. Baik status ekonomi yang menanjak, maupun status prestige ....

Itulah mengapa, tendensi caleg gila telah diantisipasi oleh Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur Surabaya dengan menambah jumlah kamar untuk para caleg yang gagal dan mengalami gangguan jiwa.