Pic. CocoNotes/Surabaya, 2013 |
Surabaya,
CocoNotes - Tahun 2014, tahun politik. Saatnya anak negeri memilih
wakilnya yang dipercaya untuk duduk di bangku legislatif, di gedung
parlemen yang terhormat. Untuk berdiskusi dan menyalurkan inspirasi
rakyat yang diwakili.
Sebagai wakil rakyat, para calon wakil rakyat yang lebih dikenal dengan nama Caleg (Calon Legislatif) itu pun berasal dari berbagai kalangan rakyat. Dengan beragamnya para calon wakil rakyat tersebut, maka diharapkan para calon wakil rakyat itu akan bisa memaknai posisinya sebagai wakil rakyat yang bisa merasakan 'menjadi' rakyat yang diwakili.
Caleg bisa jadi berasal dari kalangan artis, yang walaupun dulunya adalah artis 'panas' tetapi dengan mencalonkan diri sebagai caleg, maka kerudung pun ditambatkan di kepala. Tentunya, dengan latar belakang keartisannya, maka caleg ini akan bisa memaknai dan merasakan kehidupan sebagai artis, sehingga bisa menyalurkan suara hati aka aspirasi kalangan artis.
Caleg yang berasal dari kalangan pelawak, akan bisa mewakili aspirasi dan suara pelawak. Caleg yang berasal dari kalangan santri, kalangan akademisi, praktisi,paranormal, dukun bayi, dokter, perawat, dan lain-lain. Semua caleg pastinya bisa diterima sebagai wakil rakyat, karena dengan semakin beragam latar belakangnya, maka semakin banyak aspirasi rakyat yang bisa disuarakan di tingkat perlemen.
Satu lagi yang masih langka adalah Caleg yang berasal dari kalangan Badut. Seperti yang diberitakan di media, ada tukang badut dari Bojonegoro yang mencalonkan diri sebagai Caleg dengan niat menyalurkan aspirasi masyarakat. Sukirno, 52 tahun, yang dikenal dengan nama Pak Gareng ini telah menggeluti dunia perbadutan selama 10 tahun, dan pada tahun 2014, mencalonkan diri sebagai Caleg.
Sebagai wakil rakyat, para calon wakil rakyat yang lebih dikenal dengan nama Caleg (Calon Legislatif) itu pun berasal dari berbagai kalangan rakyat. Dengan beragamnya para calon wakil rakyat tersebut, maka diharapkan para calon wakil rakyat itu akan bisa memaknai posisinya sebagai wakil rakyat yang bisa merasakan 'menjadi' rakyat yang diwakili.
Caleg bisa jadi berasal dari kalangan artis, yang walaupun dulunya adalah artis 'panas' tetapi dengan mencalonkan diri sebagai caleg, maka kerudung pun ditambatkan di kepala. Tentunya, dengan latar belakang keartisannya, maka caleg ini akan bisa memaknai dan merasakan kehidupan sebagai artis, sehingga bisa menyalurkan suara hati aka aspirasi kalangan artis.
Caleg yang berasal dari kalangan pelawak, akan bisa mewakili aspirasi dan suara pelawak. Caleg yang berasal dari kalangan santri, kalangan akademisi, praktisi,paranormal, dukun bayi, dokter, perawat, dan lain-lain. Semua caleg pastinya bisa diterima sebagai wakil rakyat, karena dengan semakin beragam latar belakangnya, maka semakin banyak aspirasi rakyat yang bisa disuarakan di tingkat perlemen.
Satu lagi yang masih langka adalah Caleg yang berasal dari kalangan Badut. Seperti yang diberitakan di media, ada tukang badut dari Bojonegoro yang mencalonkan diri sebagai Caleg dengan niat menyalurkan aspirasi masyarakat. Sukirno, 52 tahun, yang dikenal dengan nama Pak Gareng ini telah menggeluti dunia perbadutan selama 10 tahun, dan pada tahun 2014, mencalonkan diri sebagai Caleg.
No comments:
Post a Comment