Beli Roti atau Beli Apartemen Bos? Rame Banget

Surabaya, CocoNotes - Padatnya pengunjung event pemilihan unit Westown View yang diselenggarakan di Grand City Ballroom Level 4 dan Diamond...

Rental Surabaya

August 25, 2012

Sehat Alami dengan Produk Indonesia

Sehat Alami
 Sehat Alami dengan Produk Indonesia. Yups, Indonesia, apa sih yang tidak bisa? Apa sih yang tidak dipunya Indonesia? Seperti kata Koes Plus, Indonesia adalah kolam susu, yang tongkat, kayu, dan batu bisa menjadi tanaman. Apapun yang ada di Indonesia, jika dimanfaatkan akan memberi manfaat bagi penghuninya. Tinggal bagaimana kita menjadi kreatif dan inovatif agar semua yang ada di sekitar kita bisa memberi manfaat bagi kehidupan kita.
Sebagaimana mudik lebaran pada tahun-tahun sebelumnya, tahun ini saya, suami, dan anak-anak lebih memilih tinggal di lantai atas, karena di lantai ini kami lebih bisa menikmati suasana desa. Ramahnya mentari pagi, panasnya matahari di siang hari, dan ramainya petang hari, serta dinginnya malam bertabur bintang. Ya, lantai atas masih merupakan ruang terbuka, karena tanpa pintu dan tanpa dinding yang menghalangi ruang luar dan ruang dalam. Hanya dua kamar tidur yang memiliki pintu, selebihnya adalah ruang terbuka.
Di sebelah timur ruang utama lantai dua bahkan merupakan ruang tanpa atap, tanpa dinding, sehingga pandang mata menjadi lebih leluasa menikmati hijaunya pohon, ramahnya mentari, dan tabur bintang di malam hari. Di sisi ini, Ibu menanam ragam pohon untuk kebutuhan dapur dan tanaman obat keluarga. Mulai dari bawang pre, seledri, labu, terung, cabe, tomat, bayam, kumis kucing, meniran, kacang panjang, ketimun, kunyit, dan lain-lain. 
Sangat menarik memang, ketika sedang sibuk di dapur dan kehabisan cabe atau tomat, maka tinggal memetiknya dari sebelah rumah. Ketika akan membuat sayur pun, tinggal petik bayam, terung, kacang panjang, atau labu di sebelah rumah. Saat sakit perut maka tinggal petik daun kumis kucing dan melalapnya begitu saja atau memeras airnya dan meminumnya.
Mengkudu - Produk Indonesia
Satu lagi, saat saya bertemu dengan pohon mengkudu. Saya teringat dengan rujak mengkudu muda yang biasa disantap di siang hari, atau menyantap mengkudu yang sudah matang (disebut dengan pace) begitu saja ketika menemukannya terjatuh dari pohon. Meskipun ada bau-bau yang tidak cukup sedap, tapi pada saat itu, kami menyantapnya begitu saja, bahkan tanpa teringat harus mencucinya terlebih dahulu. 
Hee.... itu adalah masa kecil saya saat tinggal di desa. Saat itu, sama sekali tidak ada terbetik dalam benak mengenai cara hidup sehat. Tetapi tinggal di desa dengan segala kelimpahan tanaman liar maupun tanaman yang sengaja ditanam telah mengantar kami bagaimana berperilaku sehat alami. Ya....sepanjang jalan di desa memang banyak pohon yang kadang kami tidak tahu namanya, tetapi jika terlihat ada buahnya, kami akan ambil dan merasakan rasanya. Jika manis atau asam akan dilanjutkan untuk memakannya, dan jika pahit maka kami akan tinggalkan. (Sampai-sampai adik saya bilang kalau saya suka bersaing dengan kambing peliharaannya, hehehe...., karena saya suka mengambili pucuk-pucuk daun lamtoro yang biasanya dia ambil sebagai makanan kambing). 
Kembali ke sehat alami yang merupakan pola hidup di desa, dan menjadi semacam budaya keluarga, adalah membuat racikan minuman kesehatan sendiri, baik dikonsumsi secara rutin maupun dikonsumsi jika sakit. Racikan rutin yang biasa digunakan oleh ibu saya adalah kumis kucing, brotowali, kumis kucing, meniran, dan kunyit. Sedang untuk saat tertentu ada yang harus dikonsumsi, seperti ketumbar saat habis lahiran, kencur jika batuk, kunyit jika panas, kumis kucing jika sakit perut (seperti dilep saat menstruasi atau saat anyang-anyangen), dan lain-lain.
Saat mulai merantau, budaya seperti itu sebenarnya masih terbawa. Namun, sulitnya mencari jenis tanaman obat keluarga tersebut di kota besar seperti Surabaya, dan susahnya menanam pepohonan tersebut di dalam pot kecil di sebelah rumah berdampak pada penggunaan obat instan yang telah tersedia di toko obat atau di minimarket sebelah rumah. Tentu, dengan risiko kandungan zat kimia di dalamnya. Jikalaupun menginginkan obat herbal dengan bikinan sendiri, biasanya masih sulit untuk mengkonsumsi obat dari tanaman obat tersebut, karena rasa dan baunya yang tidak disuka.
Jus Noni- Produk Indonesia
(Sumber gambar: http://www.anamed.co.id/produk.html)

Alhamdulillah, saat ini mulai ada obat herbal dengan bahan alami yang dipasarkan dengan kemasan menarik dan pilihan bentuk obat yang variasi, sehingga lebih mudah mengkonsumsinya sesuai selera. Salah satu produk sehat alami yang saya temukan via online adalah sari mengkudu (noni) oleh Anamed yang diproduksi dengan ragam pilihan, seperti:
  • Jus Noni Origin, dibuat dari bahan alami yaitu jus buah noni/mengkudu ditambah dengan sari buah Blueberry, sari buah Anggur, sari buah Jeruk (Lemon) dan Madu alami. Tidak mengandung gula, bahan pengawet atau bahan perasa kimia (essence).
  • Jus Noni Pure, dibuat dari bahan alami yaitu jus buah Noni (Morinda Citrifolia). Tidak mengandung gula, bahan pengawet atau bahan perasa kimia (essence).
  • Jus Noni Concentrate, dibuat dari Jus Noni Concentrate yang dikurangkan kadar airnya, sehingga didapat jus dengan kadar noni yang sangat tinggi. Tidak mengandung gula, bahan pengawet atau bahan perasa kimia (essence).
Buah mengkudu (Noni) atau Morinda Citrifolia, ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Berikut adalah kandungan dan manfaat mengkudu yang saya kutip dari Wikipedia:
  • Zat nutrisi: secara keseluruhan mengkudu merupakan buah makanan bergizi lengkap. Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, viamin, dan mineral penting, tersedia dalam jumlah cukup pada buah dan daun mengkudu. Selenium, salah satu mineral yang terdapat pada mengkudu merupakan antioksidan yang hebat. Berbagai jenis senyawa yang terkandung dalam mengkudu : xeronine, plant sterois,alizarin, lycine, sosium, caprylic acid, arginine, proxeronine, antra quinines, trace elemens, phenylalanine, magnesium, dll.
  • Terpenoid. Zat ini membantu dalam proses sintesis organic dan pemulihan sel-sel tubuh.
  • Zat anti bakteri. Zat-zat aktif yang terkandung dalam sari buah mengkudu itu dapat mematikan bakteri penyebab infeksi, seperti Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli. Zat anti bakteri itu juga dapat mengontrol bakteri pathogen (mematikan) seperti Salmonella montivideo, S . scotmuelleri, S . typhi, dan Shigella dusenteriae, S . flexnerii, S . pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.
  • Scolopetin. Senyawa scolopetin sangat efektif sebagi unsur anti peradangan dan anti-alergi.
  • Zat anti kanker. Zat-zat anti kanker yang terdapat pada mengkudu paling efektif melawan sel-sel abnormal.
  • Xeronine dan Proxeronine. Salah satu alkaloid penting yang terdapt di dalam buah mengkudu adalah xeronine. Buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine, tapi banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) xeronine alias proxeronine dalam jumlah besar. Proxeronine adalah sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya. Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-protein yang tidak aktif, mengatur struktur dan bentuk sel yang aktif.
Jadi dengan mengkonsumsi jus Noni maka dengan sendirinya kita telah menjaga kesehatan kita dan sekaligus memproteksi tubuh dari serangan ragam penyakit generatif semacam kanker, diabetes, hipertensi, jantung.
Nah lo, ... lebih mudah konsumsinya, lebih banyak manfaatnya, lebih banyak pilihannya. Satu lagi, lebih bangga pula dengan pola hidup sehat alami dengan produk Indonesia.
Jadi, apa sih yang tidak bisa di Indonesia? Apa sih yang tidak Indonesia punya? Kekayaan alam Indonesia memudahkan kita menjalankan pola hidup sehat alami dengan produk Indonesia.

Kebakaran Jakarta dan Refleksi Lebaran

Kebakaran Jakarta menjadi berita hangat yang mengiringi serunya berita arus balik mudik lebaran dan kecelakaan lalu lintas yang biasa mengiringi berita arus mudik. Dalam berita dari TVOne kemarin siang saja,  berita kebakaran disampaikan pada awal berita, sebelum berita arus balik mudik dari berbagai lokasi disampaikan. Dalam berita tersebut, disebutkan bahwa selama bulan Ramadhan 1433 H di tahun 2012 ini terjadi 30 kasus kebakaran di Jakata dan pada tahun 2012 terjadi 126 kasus kebakaran yang mengakibatkan kerugian sampai Rp. 26,5 Milyar. 

Beberapa titik kebakaran yang cukup menyita perhatian di antaranya adalah kebakaran Tambora Jakarta yang menghanguskan bangunan 4 RT akibat korsleting listrik, kebakaran Pondok Pinang Jakarta yang menghanguskan lebih kurang 13 rumah, dan kebakaran Bangka, Mampang Jakarta Selatan yang juga menghanguskan lebih kurang 13 Rumah (Sumber: Kabarpetang TVOne). Belum lagi kebakaran di kampung pemulung pada tanggal 19 Agustus 2012 di Bandengan Utara, Jakarta.
Porsi berita kebakaran Jakarta ini semakin memanas seiring dengan isu politik dan isu penggusuran yang mengiringinya. Sementara pihak dinas kebakaan masih menyatakan bahwa penyebab utama kebakaran adalah akibat kelalaian warga dalam mengantisipasi bahaya listrik saat rumah ditinggal mudik. Yupps....banyak rumah kosong di Jakarta akibat ditinggal mudik oleh penghuninya yang terbakar dalam peristiwa kebakaran Jakarta. Sementara itu:
  • Warga sendiri banyak yang masih nakal, yaitu menggunakan listrik secara ilegal, 
  • Tidak hati-hati atau tidak tertib dalam hal instalasi listrik (adanya dobel kabel dan steker yang bertumpuk-tumpuk dalam satu colokan).
  • Menyalakan listrik dalam jangka waktu lama (meninggalkan rumah dengan lampu menyala tanpa menitipkan ke tetangga atau orang terdekat dengan rumah untuk mematikan lampu di saat tertentu), sehingga rentan dengan adanya hubungan arus pendek.
Nah lo, .... kalau begitu, sebenarnya kebakaran yang terjadi di Jakata bisa menjadi refleksi bagi warga dan seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu berhati-hati dalam segala hal, baik secara fisik, ruhani, dan hati-hati dalam mengais rizki (materi), karena semua yang diberikan kepada kita adalah rizki, anugerah, dan karuniaNYA. Jadi, berusaha untuk memenuhi hak atas setiap karunia dan anugerahNYA adalah lebih baik daripada menuntut dan memaksa pemenuhan hak dengan cara yang tidak haq. Karena, semua yang ada di dunia ini adalah milikNYA dan akan dengan mudah DIA mengambil semuanya jika DIA menghendaki.
Kalau memang listrik telah ada yang mengatur dari dinas PLN, harusnya warga berniat dan berusaha untuk mematuhi aturan PLN dalam hal penggunaan listrik, karena 'bagaimanapun' perspesi masyarakat terhadap PLN, sebenarnya mereka dibentuk oleh negara untuk kesejahteraan, keamanan, dan kenyamanan masyarakat.

Image source: Jepret berita TVOne

August 17, 2012

Batik Papua: Buah Tangan Exotis, Unik, dan Cantik

Batik Papua. Ternyata ada juga batik Papua. Selama ini, batik identik dengan Jawa, tapi ternyata di Papua pun ada produk batik yang cantik dan membawa kesan etnis. Hari ini saya mendapat oleh-oleh batik Papua berwarna merah. Katanya, batik ini cocok untuk dipakai sebagai bahan gamis cantik dan kemeja untuk berhari raya. Karena bahannya lumayan lebar, bisa juga ini untuk seragam sekeluarga hee.....
Batik oleh-oleh dari Papua ini memiliki corak yang 'ngejreng'. Ya, warna dasar merah menyala dengan motif burung Cendrawasih serta alat musik Tifa seolah menyampaikan pesan dari mana batik ini erasal. Jika di Jawa batik lebih banyak menggunakan corak tumbuhan, daun, bunga, sulur-sulur, dan gambar burung, maka pada Batik Papua ini sangat menonjolkan kecantikan burung Cendrawasih dan alat musik Tifa. Tidak ada corak tanaman pada batik ini. Burung Cendrawasih dan Tifa di sana sini dengan warna keemasan, sehingga terlihat menyolok dengan dasaran merah.
Sebenarnya warna batik Papua tidak hanya merah, tetapi juga warna dasar lain yang bersifat cerah. Pewarnaannya masinh menggunakan pewarna alami yang berasal dari buah pinang. Selain menggunakan bahan alami, Batik Papua juga menggunakan motif yang melekat pada kedekatan dengan alam dan lebih riil, tidak seperti batik Jawa yang mengandung simbolisasi dalam penggunaan jenis motif.
Indonesia memang kaya dengan warna, termasuk corak batiknya. 
Hampur di setiap daerah memiliki hasil batik dan kain tenun yang masih perlu untuk digali keberadaannya, sehingga yang dikenal bukan hanya kain songket, tenun troso, batik dari Pulau Jawa seperti Batik Madura, Batik Cirebon, Batik Suroboyo, Batik Gedog Tuban, dan lain jenis batik yang banyak diproduksi di Pulau Jawa. 
Dan, saat ini batik telah mampu go internasional serta banyak digunakan dalam desain fashion, sehingga adalah menjadi tugas kita semua untuk membudayakan batik dan mengenalkannya kepada generasi muda. Karena ternyata, Batik tidak hanya mengelompok di pulau Jawa, tapi di ujung timur kepulauan Indonesia pun memiliki corak batik yang eksotis, unik, dan cantik.

Di atas adalah corak lain batik Papua yang saya ambil dari batikcity.com. Corak di atas merupakan corak yang banyak digunakan di Papua, yaitu batik motif Asmat. Warnanya lebih cokelat dengan kolaborasi warna tanah dan terakota. Motif batik Papua di atas menggunakan simbol-simbol keramat dan ukiran khas Papua..Terimakasih Ibu Evi sekeluarga atas oleh-olehnya, pas dengan momen 17 Agustus :). Makin nyadar, betapa kayanya bangsa Indonesia.........

August 15, 2012

Klik-IT Kabel Extension Aman, Nyaman, dan Rapi

Rumah tempat kami tinggal berada di tepi jalan raya dan berada di dekat kawasan industri Surabaya Timur. Cukup strategis jika digunakan untuk membuka usaha di rumah. Akhirnya kami putuskan untuk menjadikan rumah terrebut sebagai tempat usaha dan tempat tinggal. Untuk rumah tangga disepakati untuk menempati ruang atas, sedangkan ruang bawah digunakan untuk tempat usaha.Di mana usaha yang dipilih bergerak di bidang teknologi informasi. Awalnya, kita bergerak di bidang pengembangan software, tapi pelahan-lahan kami bergeser ke hardware, yaitu jasa penyewaan perlengkapan elektronik, seperti laptop, lcd, printer, proyektor, dan screen. Selain menyediakan jasa penyewaan laptop, kami juga menerima layanan servis perangkat hardware.
Seiring dengan berjalannya waktu, usaha yang dijalankan mengalami perkembangan yang bagus. Kami mempekerjakan beberapa orang karyawan yang semuanya membutuhkan laptop untuk menyelesaikan aktivitas pekerjaannya. Selain itu, juga ada printer, telepon, fax, dan modem.
Dari sini, bagian maintenance seringkali mengeluh jika harus memindah dan memasang colokan listrik. Maklum, laptop sering dibawa dari ruang satu ke ruang lain, sehingga membutuhkan colokan listrik di mana-mana.
Selain itu, di ruang resepsionis juga banyak kabel yang harus dirapikan. Colokan listrik yang digunakan tidak menjadikan ruangan menjadi rapi. Istilahnya, banyak kabel yang 'keleweran; dan berkesan tidak rapi. Bagian maintenance sering juga ditegur, karena adanya kabel yang 'keleweran' di depan meja tempat menemui tamu. Belum lagi jika ada pegawai yang mencharge handphone, maka kesan 'keleweran' semakin terlihat. Kabel telepon, fax, printer, laptop, bercampur menjadi satu.
Hingga akhirnya, salah seorang pegawai di bagian servis menyarankan pemakaian Klik-IT.  Pertama kali penggunaan kabel dicoba di ruang paling depan, untuk merapikan meja resepsionis agar terlihat lebih rapi, sehingga tamu yang barus datang menjadi lebih nyaman. 
Pemakaian klik-IT di ruang depan akhirnya dicobakan di seluruh ruangan, karena ternyata hasilnya lebih rapi. Para pegawai juga lebih senang menggunakan Klik-IT, karena bisa dipasang dengan mudah dan fleksibel.
MUDAH pemasangannya, karena hanya menggunakan prinsip TARUH, TEKAN, TANCAP:
  1. Taruh kabel pada rel/jalur yang telah disediakan di stop kontak Klik-iT bagian bawah. Pastikan kabel rata,tidak miring atau menyilang
  2. Tekan stop kontak Klik-iT bagian atas dengan posisi tegak lurus. Tekan dengan kuat hingga rapat.
  3. Tancapkan steker perangkat elektronik anda. Klik-iT siap digunakan!
  Untuk mengetahui betapa mudahnya memasang Klik-IT kabel extension, lihat saja video berikut:



FLEKSIBEL, karena bisa dipasang di mana saja, baik di lantai, dinding, di atas meja, di bawah meja, dan bisa di pasang di ruang mana saja. 
 
Dengan menggunakan Klik-IT kabel ekstension, maka ruangan benar-benar rapi dan menjadikan ruang kerja menjadi lebih nyaman. Apalagi, pegawai biasanya juga harus mencharge handphone dan handphone tersebut harus dekat dengan dirinya agar mudah dijangkau. Dengan demikian Klik-IT membantu pegawai bekerja dengan lebih nyaman, efisien, dan efektif.

Melihat kerapian ruang kerja di lantai bawah, akhirnya saya tertarik untuk menggunakan Klik-IT di lantai atas. Di sini Klik-IT bisa digunakan di ruang keluarga, di dapur, dan di kamar. Ruang keluarga tempat kami berkumpul terdapat satu colokan untuk kabel televisi, laptop, charger HP, kipas angin. Kabel-kabel tersebut ber'eleran' ke sana kemari, karena masing-masing perangkat terletak di tempatnya masing-masing pula. Sementara di dapur, kabel-kabel oven, juicer, blender, rice cooker, kulkas, dan dispenser juga berseliweran di atas meja dan lantai. Sungguh tidak enak dipandang. Dengan memakai klik-IT ruang dapur lebih rapi, nyaman, dan aman.

Demikian juga dengan di kamar. Apalagi anak-anak yang sudah besar (#ada 2 anak remaja di rumah) senang membawa laptop di kamar, sehingga kabel laptop dan HP serta Kipas Angin juga 'keleweran' di lantai ke sana kemari.
Dengan menggunakan Klik-IT, keamanan anak-anak juga lebih terjaga, karena tidak khawatir salah mencolokkan kabel listrik (#di rumah saya ada 3 anak di bawah umur sepuluh tahun). 

August 12, 2012

Triangle Fraud Skripsi, Tesis, dan Disertasi

Miris dengan situasi pendidikan tingkat Perguruan Tinggi di Indonesia yang diwarnai dengan kehadiran ghost writer, joki, dan manipulator data penelitian. "budaya membaca  yang rendah dan budaya menulis yang lemah, serta budaya riset yang tidak terdukung"
Sejatinya, skripsi, tesis, dan disertasi adalah 'hanya' salah satu syarat kelulusan mahasiswa untuk mendapatkan gelar kesarjanaannya. Tapi, skripsi, tesis, dan disertasi tersebut justru menjadi momok yang menakutkan dan memberatkan bagi sebagian mahasiswa. Bagi mahasiswa strata 1, pembuatan skripsi seringkali menjadi momok yang menakutkan dan membuat mereka berkeringat dingin, akibat ditolak atau banyaknya revisi dari dosen yang kadang tidak dipahami oleh mahasiswa. Bahkan, maaf, kadang ada macam arogansi dari dosen, sehingga dosen seakan sedemikian rumitnya untuk ditemui. Seperti yang terjadi di salah satu PTS ternama di Surabaya, yang mahasiswanya harus nyanggong dosen hingga jam sembilan malam, atau mahasiswa yang harus menunggu dari pagi hinga siang, dan giliran pintu dosen terbuka, ternyata dosen keluar untuk makan siang. Ya, memang di sini mahasiswa bukan hanya diuji secara akademis, tapi juga secara mental. Tapi, apakah mahasiswa saat ini sekuat itu?
Dimulai dari proses pengajuan judul dan proposal yang relatif sulit, karena banyak mahasiswa yang lemah di dalam pemahaman jenis penelitian, metode penelitian, pendekatan penelitian, operasionalisasi variabel, penyusunan kalimat ilmiah, perumusan masalah, penetapan fenomena dan fakta, dan sebagainya, menjadikan penyusunan proposal dan model penelitian menyita waktu yang lama dan berat.
Apabila proposal penelitian telah disetujui, maka tantangan berikutnya adalah menyebar kuesioner bagi yang menggunakan metode survei dengan pendekatan kuantitatif, atau mengambil data ke lokasi penelitian  untuk melakukan observasi dan wawancara (bagi yang menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode case study), atau melakukan eksperimen jika tipe penelitiannya adalah eksperimental, baik quasi eksperimen maupun murni eksperimen. 
Proses pengumpulan data ini tidak selamanya berjalan mulus. 
Bagi yang menyebar kuesioner, selain tidak selamanya mendapatkan responden yang sesuai dengan kriteria sampel yang ditetapkan, juga tidak semua target sampel bersedia menjawab, atau dengan ogah-ogahan menisi dengan sekenanya. Hasilnya? banyak mahasiswa yang hanya mampu mengumpulkan data 10 orang responden, atau bagi yang mampu bertahan, mereka akan membutuhkan waktu sampai setegah bulan sampai satu bulan untuk memenuhi jumlah dan kriteria yang diharapkan. 
Bagi yang melakukan eksperimen juga demikian. Perlengkapan dan pemilihan metode, serta penetapan obyek eksperiman dan lokasi, dan juga proses eksperimen bukan merupakan hal mudah yang bisa dilalui. Bagi yang obyeknya manusia, maka pemilihan manusia yang sesuai dengan tujuan eksperiman membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Bagi yang obyeknya binatang atau bahan-bahan, maka memerlukan waktu perlakuan yang harus diamati dari periode ke periode dengan dukungan perlengkapan dan alat ukur yang memadai.
Sementara itu, bagi yang melakukan observasi dan wawancara maka tidak semua informan bersedia memberikan informasi mendalam terkait topik penelitian.
Selanjutnya, adalah bagian pengolahan hasil penelitian. 
Di sini tantangannya juga tidak mudah. Kebanyakan mahasiswa mengalami kesulitan dalam pengolahan statistik, pembahasan yang hanya di permukaan, sehingga hasilnya kurang mewakili tujuan penelitian. Parahnya, hasil penelitian survei tidak selamanya sebagaimana yang dihipotesiskan. Jika menghadapi masalah seperti ini, mahasiswa pun panik dan berkeringat dingin.Terutama jika dosen tidak memberikan dukungan yang 'membelai' tetapi malah 'menonjok' maka hal itu semakin membuat mahasiswa akan gemetar. #Weee lah apalagi mahasiswa strata 1, la wong yang strata 3 saja gemetaran, saat proposalnya harus menambah atau mengurangi variabel yang diajukan :(
Tantangan dan proses-proses di atas sebenarnya jika dilalui dengan baik bisa merupakan wahana pematangan mahasiswa, karena tidak selamanya kehidupan di lapangan semulus seperti yang diharapkan. Sayangnya, apakah mahasiswa di Indonesia sekuat itu? Pada akhirnya, tantangan tersebut melahirkan Triangle Fraud yang melingkar-lingkar. Mahasiswa lari ke joki, ghost writer, dan bahkan manipulator data penelitian. Para joki, ghost writer, dan manipulator data menjadikan hal itu sebagai peluang bisnis, dan mahasiswa menjadikannya sebagai peluang untuk menggunakan jasa 'konsultan' tersebut, sedangkan sistem pendidikan tidak juga menyadari bagaimana membina jiwa dan mental mahasiswa agar menjadi kuat dan mampu menghadapi tantangan.
Seorang mahasiswi yang melakukan penelitian dengan mengambil obyek penelitian fiktif, karena dia diharuskan meneliti di lokasi usaha yang memang didirikan sebagai salah satu wujud mata kuliah entrepreneurship, padahal lokasi usahanya tersebut bangkrut dalam jangka sebulan. Si mahasiswa dan temannya tidak mungkin mengulang mendirikan bisnis tersebut, karena pendirian bisnis tersebut telah menghabiskan sekitar 16 juta untuk modal awal. Akhirnya, dengan bisnis yang telah bangkrut tersebut, si mahasiswa menjadikannya sebagai obyek penelitian, dengan metode survei pelanggan. Akhirnya pelanggannya juga fiktif, dan data yang digunakan juga data fiktif (membayar manipulator data).

Seorang mahasiswa yang menggunakan metode kualitatif mengalami kesulitan untuk mewawancarai informan penelitian, akhirnya harus menyerahkan kepada ghost writer untuk mengarang indah penelitiannya.

Seorang mahasiswa yang melakukan eksperimen dan ternyata hasil eksperimennya tidak sesuai dengan harapan, mengubah data hasil penelitian dan merusak hasil eksperimennya sendiri. Jika upaya ini tidakmampu dilakukannya maka pada akhirnya akan lari ke manipulator data.
Hal itu bukan semata dipraktikkan oleh mahasiswa strata 1. Bagi yang strata 2 dan strata 3, umumnya menggunakan alasan klise yang menyebabkan mereka memilih penggunaan jasa ghost writer, joki, dan manipulator data. Tidak ada waktu, sibuk dengan pekerjaan, dan tuntutan kerja yang mengharuskan mereka memiliki title atau gelar. 
So, apa sebenarnya solusinya? karena kehadiran joki, ghost writer, dan manipulator data tersebut makin marak. Hampir di seluruh bagian belahan di Indonesia memiliki mahasiswa yang memiliki perilaku seperti demikian adanya. Masih relevankah jika skripsi, tesis, dan disertasi dipaksakan untuk menjadi satu syarat kelulusan kesarjanaan jika prosesnya seperti itu? Karena intergitas dan kejujuran telah dipertaruhkan demi sebuah gelar yang akan mewarnai bagaimana perilaku mereka di tempat kerjanya kelak. Bagaimana jika mereka menjadi birokrat? bagaimana jika mereka menjadi pengusaha? maka akankah jalur-jalur cepat trabas pun akan menjadi pilihan demi segeranya terjapainya tujuan secara instan.

August 11, 2012

Ambilkan Bulan Bu: Mengingatkan Betapa Langkanya Lagu Anak

Sumber Gambar: Wallcoo.com
Ambilkan bulan Bu,
Ambilkan bulan Bu
yang slalu bersinar di langit
Di langit bulan benderang
Cahyanya sampai ke bintang

Ambilkan bulan Bu
untuk menerangi,
tidurku yang lelap
Dimalam gelap

Si kecil minta dinyanyikan lagu ambilkan bulan yang dulu dinyanyikan oleh penyanyi cilik Tasya (sekarang Tasya sudah menjadi bintang remaja). Setelah berulang-ulang menyanyikan lagu ambilkan bulan, si kecil minta ganti menyanyi lagu Bulan yang lain. Di ingat-ingat lagi ada lagunya Bulan oh Bulan yang dulu dinyanyikan oleh Belinda.
Sambil agak terbata-bata, karena tidak hafal, akhirnya kami bernyanyi lagu Bulan oh Bulan, sambil jari-jari tangan mulai searching google untuk mencari lanjutan syair lagu yang dulu sering disenandungkan Belinda tersebut. Waduh, jadi sadar kalau lagu anak memang langka saat ini. Bahkan di tayangan televisi pun tidak lagi banyak lagu anak-anak yang diperdengarlihatkan.
Ya, terasa sekali memang. Jika pada masa kecil dahulu, televisi masih baru satu buah, hanya TVRI, tapi kebutuhan anak masih bisa dipenuhi dengan tayangan anak-anak yang masih sangat natural dan tidak hedonis. Tayangan Si Unyil adalah tayangan yang saya ingat, yang biasanya ditonton pada hari minggu siang. Yupps.... Minggu Siang, acaranya memang untuk anak-anak, dengan menampilkan bintang anak-anak seperti Chica Koeswoyo (dengan lagunya Helly Guk Guk), dan lain-lainnya (#sudah lupa).
Tasya (source: google gambar)
Joshua (source: Google Gambar)
Setelah periode itu, masih banyak muncul penyanyi kecil seperti Tasya, Joshua Suherman, Giovanni, Chikita Meidy, Puput Melati, Dea Ananda, Trio Kwek-kwek, Agnes Monica, dan lain-lain #yang saya tidak ingat lagi :). Kini mereka sudah remaja dan dewasa. Sayangnya, setelah era tersebut, sepertinya tidak ada lagi penyanyi cilik yang bisa mengakomodasi kebutuhan anak-anak terhadap musik yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Memang sih, banyak artis cilik yang muncul di Televisi, tapi kehadiran mereka tidak lagi natural, karena mereka dihadirkan dalam sinetron atau acara yang mendukung acara orang dewasa. Sehingga dunia kanak-kanaknya tidak menonjol atau tidak 'berasa'. Bahkan film kartun yang sejatinya ditujukan untuk anak-anak pun, cerita dan karakter tokohnya sutdah tidak lagi mencerminkan dunia kanak-kanak.
Hingga akhirnya, saat ini, anak kecil pun ikut menyenandungkan lagu-lagu remaja yang notabene banyak kisah mimpi-mimpi remajanya, ketimbang ke'akar'annya pada bumi.
Hingga akhirnya, orangtua, terutama ibu, makin dituntut untuk lebih kreatif, agar anak-anak tetap bisa menjalankan tugas perkembangan masa kanak-kanaknya dengan baik. Dan, lagu Pelangi-pelangi, Bintang Kecil, Balonku, Cicak-cicak di Dinding, serta lagu kanak-kanak lain harus diupayakan dipopulerkan sendiri dari rumah.
Terlebih, di lingkungan sekolah pun, anak-anak tidak lagi banyak dikenalkan dengan lagu-lagu anak. Tuntutan pencapaian perangkat akademis lebih banyak ditonjolkan dibandingkan dengan perangkat perilaku, karakter, dan kepribadian anak. Kini, anak TK pun sudah harus bergulat dengan hal-hal yang berbau calistung (membaca, menulis, berhitung), ketimbang dengan keceriaan masa kanak-kanaknya.

August 10, 2012

Minat Baca Masyarakat Indonesia Rendah, Mengapa?

Berdasarkan hasil survei UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) menunjukkan bahwa minat baca masyarakat yang paling rendah di ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) adalah negara Indonesia (“Minat Baca Masyarakat Indonesia Paling Rendah di ASEAN”, Warta Online, 26 Januari 2011). Rendahnya minat baca ini dibuktikan dengan indeks membaca masyarakat Indonesia yang baru sekitar 0,001, artinya dari seribu penduduk, hanya ada satu orang yang masih memiliki minat baca tinggi. Angka ini masih sangat jauh dibandingkan dengan angka minat baca di Singapura yang memiliki indeks membaca sampai 0,45 (“Galakkan Baca Buku untuk Kemajuan Bangsa”, Media Indonesia, 17 Mei 2010).
Lebih lanjut, Media Indonesia menyebutkan bahwa menurunnya minat baca masyarakat Indonesia tidak terlepas dari kurangnya kesadaran publik akan arti penting membaca bagi peningkatan kemampuan dan kesejahteraan diri maupun bangsa. Selain itu, maraknya media elektronik (televisi dan internet) yang kebanyakan berisi tayangan hiburan, pornografi, iklan komersial, dan hal-hal hedonistis lainnya menjauhkan masyarakat dari budaya membaca. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya minat baca masyarakat Indonesia adalah kondisi ekonomi masyarakat Indonesia. Kondisi ekonomi menyebabkan akses masyarakat terhadap buku-buku bermutu semakin sulit, karena untuk memenuhi kebutuhan pangan pokok sehari-hari sudah kesulitan, apalagi membeli koran, buku, atau bacaan lainnya. Komitmen pemerintah menyediakan buku dan bahan bacaan yang berkualitas dan murah, perpustakaan umum, juga masih rendah.
Rendahnya minat baca ini akan mempengaruhi kualitas bangsa Indonesia, karena masyarakat Indonesia tidak bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi di dunia, di mana pada ahirnya akan berdampak pada ketertinggalan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia dapat mengejar kemajuan yang telah dicapai oleh negara-negara tetangga, perlu menumbuhkan minat baca sejak dini sebagai salah satu upaya penanaman rasa senang membaca pada diri individu. 

Mengenalkan anak pada buku dan membacakan merupakan salah satu bentuk upaya penumbuhan minat baca pada anak sejak dini
Penumbuhan minat baca sejak dini ini dilakukan sejak masyarakat Indonesia mulai dapat membaca. Penumbuhan minat baca sejak dini, diharapkan bisa meningkatkan budaya membaca masyarakat Indonesia.
Anak bisa dikenalkan membaca buku, baik yang cetak maupun elektronik

August 9, 2012

[VIVA.co.id] Ada 'Sesuatu' dalam Desain Baru VIVA

Viva.co.id merupakan nama baru portal yang dimiliki oleh Grup VIVA, yang dulu bernama Vivanews.com. Pengubahan 'Vivanews' menjadi 'Viva' tanpa tambahan news di belakang nama Viva seolah memberikan kesan bahwa VIVA.co.id adalah website perusahaan media yang tidak hanya menyampaikan berita, tetapi menyampaikan ragam informasi selain berita. Sebagaimana diketahui, VIVA adalah nama emiten PT Visi Media Asia di Bursa Efek Indonesia, yang bergerak di bidang media, baik penyiaran melalui televisi (ANTV dan TVOne) dan internet (portal VIVA.co.id). 
Dari sisi konten, viva.co.id terlihat lebih kompleks dan lengkap, karena menyajikan ragam informasi dari berbagai sisi, mulai dari berita, bola, blog, forum, socio, dan lifestyle. Di mana masing-masing sisi memiliki menu-menu yang dirinci secara lebih detail.
Dari sisi desain, portal Viva.co.id terlihat lebih smart dan elegant dengan dominannya warna putih yang diiringi dengan kehadiran warna merah, sehingga mempermanis dan mempertajam desain portal. 
Dalam rangka memenuhi elemen kejelasan dan kelengkapan, maka desain portal VIVA.co.id menjadi sangat panjang untuk memuat isi informasi yang ingin disampaikan kepada pengunjung secara lebih jelas dan lengkap. Panjangnya portal ini membuat pengunjung harus melakukan scrolling yang lama untuk menjangkau informasi di bagian bawah portal, sebagaimana terlihat pada gambar berikut:

Gambar di atas menunjukkan bahwa untuk memenuhi elemen kelengkapan dan kejelasan informasi maka desain portal menjadi sangat panjang. Jika dicapture maka panjang desain keseluruhan mendekati 5000 pixel.(hasil capture saya sebesar 4803 pixel). Scrolling yang sangat panjang untuk sampai pada ujung portal.
Dalam rangka memberi kemudahan kepada pengunjung yang ingin memilih menu yang ingin dikunjungi pada saat baru membuka portal VIVA.co.id, maka masing-masing subdomain dilengkapi dengan menu yang akan muncul jika kursor diarahkan ke link subdomain sebagaimana terlihat pada gambar berikut:

Desain Bagian Atas Portal, yang menampilkan Menu Vivanews, Vivalife, Vivabola, Vivalog, dan Vvvasocio lengkap dengan Scrolling dan Slide Informasi Terhangat
Gambar di atas menunjukkan bahwa sub-sub domain didesain dengan memiliki menu masing-masing yang terscroll ke bawah jika kursor meluncur ke masing-masing menu, sehingga memudahkan pembaca untuk mengetahui ada apa saja di dalam masing-masing subdomain tersebut, dan memilih di menu apa yang ingin dibaca.
Selain itu, Viva.co.id juga memberikan slide berita terbaru untuk semua subdomain, yang memberi kemudahan kepada pembaca untuk mengetahui informasi yang paling hangat dan paling baru, baik berita, bola, blog, forum, maupun socio, sebagaimana terlihat pada gambar di atas.
Selanjutnya, untuk mengantisipasi kemalasan pengunjung untuk melakukan scrolling ke atas ketika pengunjung sudah sampai di bagian bawah portal, maka pada bagian footer diberi menu-menu dari masing-masing subdomain. Dengan demikian, pengunjung tinggal klik pada menu yang diinginkan.
Panjangnya portal ini memang memberi kesan mewah, karena portal menjadi terlihat anggun sebagai dampak dari dominannya warna putih dan gurat-gurat merah di beberapa bagian, seperti judul menu dan judul berita di bagian body dan sidebar. Namun, ada sesuatu dibalik kemewahan dan keanggunan desain portal VIVA.co.id, yaitu kesan tidak efisiennya penggunaan ruang dalam desain portal dalam menyampaikan informasi. Inefisiensi desain ini terlihat dari adanya pengulangan kabar terhangat pada masing-masing subdomain dan menu yang disampaikan di beranda portal sebagai berikut:

Ada ruang kosong di sidebar, karena panjangnya tampilan thumbnail, slide, dan snipet pada masing-masing menu di subdomain portal
 Gambar di atas menunjukkan bahwa penyampaian kembali informasi terhangat tersebut memang menarik pembaca, karena ada thumbnail yang mengiringi judul informasi. Akan tetapi penyampaian kembali informasi terhangat tersebut seolah mengulang kembali informasi terhangat yang disampaikan pada slide di bagian paling atas. Di mana hal ini mungkin bisa menjadi masukan untuk diefisienkan untuk memperpendek scrolling, sehingga di bagian beranda lebih terlihat manis tanpa memperlihatkan adanya ruang kosong di sidebar bagian bawah sebagaimana terlihat pada gambar di atas. Apalagi di bagian sidebar juga disampaikan judul-judul informasi terhangat yang disampaikan oleh portal, sebagiamana terlihat pada gambar berikut:
Berita Terhangat dan Terpopuler di Sidebar
Hal lain yang juga menjadi sesuatu dalam desain VIVA.co.id adalah adanya pengulangan penyampaian informasi terhangat pada subdomain VIVA.co.id. Misalnya pada desain Vivanews (news.viva.co.id) berikut:

Gambar di atas menunjukkan bahwa ada ruang kosong di sidebar dan terjadi pengulangan peletakan informasi terhangat dari subdomain VIVA.co.id (Lihat tanda lingkaran). Tetapi tidak ada link yang menonjol menuju beranda VIVA.co.id. Mengapa untuk berita terhangat tidak diletakkan semua di bagian sidebar, tentu dengan thumbnail untuk menarik perhatian pengunjung, dan footernya tetap diisi dengan menu footer sebagaimana yang terletak di beranda utama VIVA.co.id, untuk memberi peluang bagi pengunjung untuk menuju ke subdomain atau menu dalam subdomain yang ingin dikunjungi.
So, secara umum, desain baru VIVA.co.id memang anggun, memiliki kesan smart dan elegant, serta sangat lengkap dan menarik, tapi ada jika dicermati, ada 'sesuatu' yang menggelitik dalam desain mewah tersebut.
 

August 7, 2012

POLRI vs KPK: REBUTAN JENDERAL KORUPTOR


Source image: Kompas.com
Ada jenderal koruptor di Indonesia yang sedang hangat dibicarakan, bahkan sedang panas. Irjen Djoko Susilo yang sering dituliskan dengan inisial Irjen DS, menjadi tersangka koruptor dalam pengadaan Simulator. 
Kasus korupsi yang melibatkan Jenderal Polisi ini menjadi hangat dan memanas dibicarakan di berbagai media, bahkan muncul istilah  Cicak vs Buaya versi II. Istilah Cicak vs Buaya dulu pernah populer saat Polri juga tengah bermasalah dengan KPK, yaitu dalam kasus Susno Duaji. 
Source image: Merdeka.com
Di sini, Polri dan KPK sama-sama merasa memiliki hak untuk melakukan penyidikan terhadap Irjen DS untuk mengungkap kasus korupsi pdngadaan Simulator. Polri bersikukuh untuk melakukan penyidikan, sementara KPK juga merasa memiliki hak dan kewajiban untuk mengusut kasus tersebut. 
Dalam pemikiran sederhana, sebenarnya semua memegang aturan atau undang-undang sebagai kekuatan hukum keduanya untuk melakukan penyidikan tersebut. Di sini muncul perdebatan yang semakin membuat masyarakat menjadi makin gemas dengan Polri, karena seolah Polri menghalangi KPK dalam mengusut kasus korupsi. Masyarakat sendiri, sebenarnya lebih memandang bahwa KPK memiliki hak lebih besar untuk melakukan penydikan kasus korupsi, karena memang KPK di bentuk untuk menangani kasus Korupsi.
Source image: lensaindonesia.com
Andai semua bisa lebih bijak, jika memang Polri dan KPK tidak ada titik temu, siapa sebenarnya yang harus melakukan penyidikan, Apakah tidak mungkin kedua belah pihak melakukan penyidikan masing-masing untuk kasus yang sama. Istilah dalam penelitian, mungkin hasilnya justru akan lebih reliable, karena akan ada dua hasil yang bisa diperbandingkan. Dalam hal ini, sepanjang ukuran penyidikan terukur (measurable) maka masing-masing bisa menghasilkan hasil penyidikan yang sama, atau mendekati sama.
Dari sini, justru akan bisa dilakukan penilaian atas kehandalan proses penyidikan dan hasil penyidikan. 
Mungkin dari sudut pandang penelitian bisa dilakukan seperti itu, daripada rebutan dan saling gontok. Apalagi, berdasarkan derajad dan tingkat pendidikan, mereka semua adalah orang yang berpendidikan, tentunya mereka-mereka juga adalah orang-orang yang cerdas, beradab, dan berbudaya, serta bertaqwa kepada Tuhan,
Jadi, ketika mereka tampil di televisi dan berdebat secara emosional, apakah hal itu menjadi wajar untuk ditonton oleh masyarakat yang notabene banyak yang berpendidikan tidak setinggi mereka-mereka.

Korupsi dan Jenderal Koruptor

Korupsi dan koruptor
Kata-kata tersebut semakin lekat dalam kehidupan masyarakat mulai anak-anak sampai orangtua, mulai di pedesaan sampai di perkotaan. Koruptor sendiri dilambangkan dengan seekor tikus, binatang pengerat yang menjijikkan dan senang menyelinap untuk mencuri makanan pemilik rumah.
Praktik korupsi sendiri sebenarnya telah sering dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, di berbagai sektor kehidupan masyarakat. Hanya saja, dengan semakin canggihnya teknologi dan makin banyaknya media yang bisa digunakan untuk menyebarkan berita mengenai aktivitas korupsi, maka di era ini, korupsi makin banyak dibicarakan dan aktivitas korupsi makin banyak diungkap. 
Yupps.... mungkin korupsi memang telah menjadi budaya bagi masyarakat.
Anggaran yang disalurkan di berbagai bidang kehidupan bangsa ini memang tidak bisa lepas dari aktivitas korupsi, karena, siapapun pasti tidak akan berani menolak peluang dan uang. Seorang pengusaha pasti akan senang ketika harus memenangkan tender pengadaan untuk sebuah institusi pemerintah. Selain mendapat peluang, pemenangan tender ini akan meningkatkan citra perusahaan tersebut dan menjadi mudah untuk memasuki peluang lainnya. 
Contoh kasus: 
Pada saat pemerintah menurunkan anggaran untuk sekolah-sekolah dalam melakukan pelatihan komputer terhadap guru, maka di sini ada kemungkinan besar bagi oknum untuk memanfaatkan peluang ini dengan melakukan mark up biaya pelatihan. Di sini, biasanya oknum akan bekerjasama dengan pihak swasta yang memberikan pelatihan komputer tersebut dengan meminjam stempel dan membuat dua buah penagihan, satu penagihan dengan mark up yang akan digunakan sebagai laporan ke level yang lebih atas, sedang yang satunya akan  digunakan oleh pemberi pelatihan sebagai bukti dalam laporan keuangan perusahaan sendiri. 
Hal serupa bukan hanya dipraktikkan di sekolah-sekolah, tetapi juga di dinas-dinas pemerintah. Seperti Dinas yang menggunakan jasa rental laptop untuk menyelenggarakan pelatihan, maka di sini juga akan terjadi praktik mark up dan lahirnya dua buah penagihan oleh perusahaan pemberi layanan sewa laptop untuk kebutuhan pelatihan tersebut. Yang satu, untuk laporan bagi dinas kepada atasan, dan yang satunya digunakan oleh perusahaan sebagai laporan perusahaan.
Selain itu, praktik-praktik korupsi juga sangat rentan terjadi pada saat pengadaan. Di sini biasanya korupsi berteman dengan kolusi dan lahirnya perusahaan peserta tender fiktif. Di sini, satu pengusaha mendaftarkan tiga atau empat buah perusahaan fiktif atau meminjam identitas perusahaan lain dengan membayar, dan membuat penawaran yang menonjolkan perusahaannya sendiri, dengan demikian, pemenang tender sudah bisa ditentukan di depan. Di sini pula, oknum di dinas memang telah membuat aturan main dengan pengusaha yang dijanjikan untuk memenangkan tender. Tentu, semua tidak gratis, karena si oknum akan mendapatkan berapa persen dari nilai anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk keperluan pengadaan itu.
Nah lo, korupsi memang telah menjadi budaya kan.
Dan saat media mulai bisa berbicara maka setiap kasus korupsi pun mulai terungkap ke permukaan, termasuk yang saat ini sedang hangat dibicarakan, yaitu korupsi pengadaan simulator yang melibatkan seorang jenderal, Djoko Susilo. Nah, lo lagi, ternyata koruptor pun ada Jenderalnya kan? Jenderal Koruptor.
Kalau Jenderalnya saja korupsi, gimana dengan anak buahnya?
Ibarat pepatah, Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari.
Dan, rakyat kecil hanya bisa berdoa, Semoga Badai Segera Berlalu, dan Damailah Indonesiaku.
Sehat MOral, Mental, Jiwa, dan Raganya,
Agar Ibu Pertiwi tidak bersedih hati dan berlinang air matanya......

Image source: Koruptor Indonesia [dot] com

August 6, 2012

Ramadhan Views: Indikasi Genosida Muslim Rohingya di Tengah Kemuliaan Ramadhan


Muslim Rohingya
Ramadhan adalah bulan yang mulia.Bulan Ramadhan merupakan bulan di mana ummat Muslim berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas amal sholih. Namun, pada bulan yang agung ini pula melintas berita yang semakin menghentak dada dari negara tetangga, Myanmar, mengenai konflik yang dihadapi oleh Muslim Rohingya. Muslim Rohingya merupakan umat Islam yang tinggal di negara Myanmar yang mendapat perlakuan tidak adil dari negara setempat, sehingga mereka harus mengalami perlakuan yang dholim dari penguasa. Kekerasan sektarian antara warga Buddha dan Muslim Rohingya di Myanmar sebenarnya telah terjadi dalam jangka waktu lama. Bahkan berdasarkan liputan di salah satu stasiun televisi memperlihatkan Muslim Rohingya yang mengungsi ke wilayah Sumatera, Indonesia sejak dua puluhan tahun silam. Dan mereka telah mampu menggunakan bahasa Indonesia.
Ya, konflik Muslim Rohingya dan sektarian Buddha di Myanmar memang telah berlangsung lama. Bahkan VOA Islam (5 Agustus 2012) menjelaskan adanya indikasi genosida dalam konflik tersebut. Menurut Statuta Roma dan Undang-Undang no. 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM, genosida ialah Perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis, kelompok agama dengan cara membunuh anggota kelompok; mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota kelompok; menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang menciptakan kemusnahan secara fisik sebagian atau seluruhnya; melakukan tindakan mencegah kelahiran dalam kelompok; memindahkan secara paksa anak-anak dalam kelompok ke kelompok lain.
Hal ini ditunjukkan dari kutipan berita VOA Islam sebagai berikut:
Kamaruddin (salah seorang perwakilan Arakan Rohingya Union - ARO) menjelaskan, Rohingya adalah bangsa minoritas yang paling teraniaya di dunia. Tidak ada negara yang mengakui padahal mereka telah mendiami daerah ini ratusan tahun.
"Junta mengusir kami, memperkosa perempuan-perempuan, merampas harta, dikejar bagai binatang, Bangladesh memusuhi kami, kami dari etnis mayoritas di provinsi Arkhine yang terdiri 17 kabupaten. Sekarang kami menjadi minoritas di negeri kami, tiada makanan untuk kami makan, walau untuk berbuka puasa, tiap hari dalam dua bulan ini korban meninggal kelaparan, dibunuh, disiksa dan lain-lain. Kain kafan pun tidak ada sehingga kami kebumikan dengan apa adanya," kata Kamaruddin, Jumat (3/8/2012).
Apalagi upaya pengusiran secara terang-terangan terhadap Muslim Rohingya didalangi oleh pemerintah Myanmar sendiri.
Presiden Myanmar, Thein Sein mengatakan bahwa satu-satunya solusi untuk mengatasi konflik Muslim dan Buddha di Myanmar adalah dengan mengusir Muslim Rohingya ke luar Myanmar. Ia meminta Muslim Rohingya dikirim ke kamp pengungsi yang dikelola United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
"Kami akan mengusir mereka jika ada negara ketiga yang mau menerima mereka. Ini adalah solusi terbaik untuk masalah ini," ujar Presiden Myanmar, Thein Sein Kamis (12/7/2012).
Keketasan yang menimpa muslim Rohingya dirasakan oleh seluruh umat Islam sedunia, karena semua ummat Islam adalah saudara, dan diibaratkan satu tubuh, ketika ada saudara di belahan dunia lain yang menderita, maka seluruh ummat Islam akan bisa merasakan penderitaan itu.

Source Image: Jepret TV One

Rental Surabaya: Mendukung 37th Annual Scientific Meeting of The Indonesian Ophthalmologist Association 2012


RentalSurabaya.com merupakan perusahaan yang memberikan layanan jasa sewa laptop, notebook, printer, proyektor, LCD dan perangkat keras lain yang berlokasi di Jalan Kedung Asem 47 Surabaya. Telp. 0317074999 dan 08123120611. Pada bulan Juli 2012, RentalSurabaya.com mendukung penyelenggaraan 37th Annual Scientific Meeting of The Indonesian Ophthalmologist Association 2012 yang diselenggarakan di Grand City Surabaya.
37th Annual Scientific Meeting of The Indonesian Ophthalmologist Association 2012  merupakan pertemuan ilmiah tahunan yang diselenggarakan oleh PERDAMI (Persatuan Dokter Mata Indonesia). 37th Annual Scientific Meeting of The Indonesian Ophthalmologist Association 2012  di selenggrakan di Grand City Surabaya tanggal 5-7 Juli 2012. Sebagai event ilmiah tahunan yang diikuti oleh para pakar dan dokter mata baik dalam negeri maupun luar negeri, 37th Annual Scientific Meeting of The Indonesian Ophthalmologist Association 2012  membutuhkan dukungan perangkat keras yang cukup besar. Untuk itu, panitia penyelenggara 37th Annual Scientific Meeting of The Indonesian Ophthalmologist Association 2012 mempercayakan penyelenggaraan event ini kepada sebuah event organizer yang bekerjasama dengan RentalSurabaya.com.
RentalSurabaya.com mensupport segala kebutuhan perangkat keras mulai dari laptop, printer, screen, proyektor, dan mesin foto copy. Dalam menyampaikan dukungannya tersebut, RentalSurabaya.com juga mensupport instalasi perangkat tersebut di sepanjang venue yang digunakan dalam event yang diikuti oleh para pakar dan dokter mata seluruh Indonesia dan bahkan peserta dari luar negeri.
RentalSurabaya.com Mendukung Sewa Screen dalam 37th Annual Scientific Meeting of IOA 2012
Koordinasi Team RentalSurabaya.com dalam mendukung Kelancaran Event Tahunan IOA 2012
Team RentalSurabaya.com Stand by dalam Mendukung Kelancaran 37th Annual Scientific Meeting of IOA 2012
RentalSurabaya.com memberi dukungan penuh dalam 37th Annual Scientific Meeting of IOA 2012
Jajaran Laptop di setiap Venue dari RentalSurabaya.com pada event 37th Annual Scientific Meeting of IOA 2012

August 5, 2012

Rental Komputer Surabaya: Tren Kini di Surabaya dan Sekitarnya

Rental komputer atau sewa komputer saat ini menjadi solusi termudah bagi permasalahan pengadaan atau penyediaan perangkat keras di Surabaya. Dengan menggunakan jasa sewa komputer, laptop, dan perangkat keras lainnya, perusahaan lebih menghemat biaya pengadaan dan pemeliharaan. Bisa dibayangkan, kalau penggunaan komputer atau laptop dan perwangkat keras tersebut hanya digunakan dalam jangka waktu tertentu, misalnya hanya tiga hari, satu minggu, atau sebulan, dua bulan, maka selama sisa waktu yang ersedia barang yang telah dibeli hanya akan menjadi aset tidur yang membutuhkan biaya pemeliharaan, karena perangkat keras yang tidak dipelihara pasti akan menyebabkan kerusakan.
Oleh karena itu, banyak perusahaan saat ini yang lebih memilih untuk menggunakan jasa rental komputer untuk memenuhi kebutuhan mereka, ketika mereka menyelenggarakan meeting, pelatihan, ujian online, seminar, workshop, maupun presentasi.
RentalSurabaya.com merupakan salah satu perusahaan yang menyewakan perangkat komputer, laptop, LCD, Printer, Proyektor, Screen, TV Plasma,  dan lain-lain. Rental komputer Surabaya berlokasi di Jalan Kedung Asem 47 Surabaya. Jika Anda memerlukan jasa sewa Laptop dan Komputer, bisa hub di 03170742999 atau 08123120611.
Pelayanan yang disampaikan oleh RentalSurabaya.com tidak hanya sekedar menyewakan, tetapi juga memberi dukungan dengan pelayanan instalasi dan membantu pemeliharaan selama masa penyewaan jika memang klien mengharapkan adanya dukungan tersebut. Selain itu, RentalSurabaya.com juga menyewakan laptop dengan spesifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan klien berikut program yang harus terinstal di dalam laptop tersebut.

RentalSurabaya.com Mendukung Kebutuhan Presentasi
RentalSurabaya.com Menyediakan Dukungan Instalasi
Beberapa klien yang ditangani oleh RentalSurabaya.com, di antaranya adalah:

August 1, 2012

Ramadhan Views: Anak Jalanan, Gelandangan, dan Pengemis

Bulan Ramadhan memang bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini umat muslim berlomba-lomba memperbanyak amal sholih, dan banyak bersedekah. Situasi ini ternyata dijadikan sebagai peluang bagi para homeless, anak jalanan, pengemis, pengamen untuk juga berlomba-lomba mengais rizki dengan mengharap belas kasihan dari para dermawan. Para gelandangan, pengemis, dan pengamen ini pun menerapkan strategi yang tepat untuk meningkatkan 'produktivitas' mereka. Seperti menerapkan pemilihan lokasi yang strategis dan pemilihan waktu yang tepat. 

Lokasi yang dipilih oleh para pengamen, anak jalanan, dan pengemis ini umumnya adalah tempat peribadatan, seperti masjid yang terkenal, musholla. Sedangkan waktu yang dipilih biasanya sore hari, di saat orang-orang berkemas untuk pulang dari kerja atau saat orang-orang keluar rumah untuk mencari tempat berbuka yang nyaman. Berdasarkan berita dari MetroTV, di Metro Pagi, diperoleh informasi bahwa pengemis, pengamen, dan para gelandangan tersebut banyak beroperasi di sore hari. #Pantesan, hari Minggu pagi kemarin waktu keluar, di Surabaya juga hanya bertemu satu pengamen cilik.

Pagi hari sampai siang, saatnya istirahat, mengumpulkan tenaga untuk ber'operasi' di sore hari
Jumlah para pengemis pun meningkat di bulan Ramadhan, karena sebagian pengemis senior atau bahkan koordinator biasanya mengerahkan rekruitment pengemis baru untuk ditempatkan di lokasi-lokasi strategis tertentu. 
Nah lo, fenomena sindikasi pengemisan di Indonesia memang lagi marak. Bahkan sampai-sampai MUI mengeluarkan fatwa, yaitu dilarang bersedekah terhadap para pengemis. Padahal bersedekah kan amal sholih ya.....
Ternyata, kedemawanan yang sebenarnya bersifat universal dan merupakan fitrah manusia sebagai makhluk sosial tersebut dimanfaatkan secara salah kaprah oleh para pengemis dan mereka dengan nyamannya melakukan pekerjaan mengemis. Padahal..........tangan di atas kan lebih baik daripada tangan di bawah ya, maksudnya, memberi itu lebih baik daripada meminta......

Image source: Jepret di Metro TV dalam acara Metro Pagi.

CocoGress